Saturday, January 8, 2011

Yes Sir, Tengkyu Sir…..

Yes Sir, Tengkyu Sir…..
Di Qatar, dikalangan warga Indonesia banyak anekdot India yang suka gekleng geleng kepala itu dan sering  menjadi bahan tertawaan kami untuk membunuh waktu senggang. Anekdot tentang gaya dan mimik teman teman dari India berbicara…….., karena inggrisnya di logatkan dengan gaya bahasa sankrit  sambil geleng geleng kepala. “well I am canadian!”  , ada lagi dengan nada serius untuk meyakinkan ” I am a british pasport holder’s , you know !”   atau ” I am originaly from calicut, but now I am american“.     he  he  he  ,  .
Dasar orang melayu khan banyak akalnya,  biasanya langsung kita jawab dengan logat india sambil geleng geleng kepala  ; ” So what ! eventhough you are now canadian (atau british atau aussy atau american), to me you still  look  alike an Indian“   langsung dia gak banyak bicara lagi  dan mati langkah.   Btw, logat india itu khas, nada ngomongnya naik turun, menggelitik telinga pendengarnya,

Bagi kita kita yang besarnya dikampung halaman, dijamin nge-inggrisnya  adalah bahasa Indonesia yang diInggriskan plus dialek daerah asalnya, dan pasti hukum DM-diterangkan menerangkan berlaku.
Pernah, diawal  pengoperasian pabrik el-en-ji di negeri tercinta, tahun 76an, perusahan migas milik negara mengirim pegawainya yang muda muda diperbantukan kesana, termasuk saya yang saat itu relatif fresh intake.

Dengan dibekali kursus Inggris selama 6 bulan oleh native speakers, kami langsung terjun bebas  ke Aceh……., disana sudah buanyak para expatriate asing. Kagok juga nih.
Tapi tetap saja walau sudah 6 bulan praktek cas-cis-cus , namanya bukan bahasa ibu, tentu sulit bagi sebagian teman  mempraktekannya dengan benar.
Suatu ketika, seorang teman, minta izin keatasan yang asli dari Ireland untuk berobat karena sakit gigi; “Sir, I want to go Hospital, my gear is broken“  sambil menunjuk rahangnya…  he  he  he
Lain lagi temanku yang berasal dari Tapianauli yang merasa diperlakukan tidak adil, dikasih kerja terus menerus. Padahal sebenarnya dikasih kerja terus ,  ya …. karena dia jagonya memang disitu.
Klimaksnya , dengan logat khas kampungnya, dia bilang; “Sir,little little you give the job  to me, but salary no up up“. Nah Lho ……
Semoga kedua sobatku yang sedang menikmati pesiunnya tetap diberi kesehatan olehNya.

cartoon clips
source:cartoon clips
Pertengahan tahun 80an,  seiring dengan semboyan alih teknologi, kami beruntung dikirim ke Amrik beberapa bulan untuk mendapatkan sertifikasi keakhlian khusus Gas Turbine, mulai dari enjinering sampai pemeliharaan, langsung ke dedengkot Gas Turbine, yaitu GE di Schenectady, NY dan Greenville, SC.
Waktu check in SQ di Singapura, atas saran senior sebelumnya, kami minta disediakan makanan halal selama dipenerbangan.
Seperti biasa, Penumpang yang minta makanan halal akan dilayani lebih awal.
Penerbangan jarak jauh dimulai, menu makan diedarkan………, dan  datanglah menyapa seorang cabin crew sambil membawa beberapa pak makanan siap saji.
Dia menyapa sobatku yang medok Jawa Timurnya,: “Are you Moslem“, terkejut disapa cabin crew yang cantik, spontan sobatku menjawab”No, My name is not Muslim, I am Suramto“.   Ha ha ha ha .
Setelah bebarapa lama belajar, untuk menghilangkan rasa jenuh, kami merencanakan untuk ke Niagara. Seorang trainer kami yang asli New Yorker mewanti wanti agar mengendarai mobil tidak melewati speed limit. Karena dendanya mahal, saat itu $500.
Kalaupun distop oleh highway patrol karena over speeding, berpura puralah tidak mengerti bahasa inggris sama sekali….. kecuali bilang Thank you dan sorry.
Dari Schenectady, kami berangkat tengah malam dan temanku Suramto duduk dibelakang kemudi.  Keluar dari Broadway, langsung masuk rute 890 menyusuri Mohawk River.  Terus ambil slip road masuk ke 90 Highway dan istirahat sejenak sambil menikmati cappucino, menghilangkan penat di Syracuse.
Lalu kami lanjut perjalanan eh………. sebelum masuk kota kecil Batavia,  Kendaraan diberhentikan oleh highway patrol karena overspee.
Layaknya di negeri tercinta juga nih polisi,  mereka sembunyi lho ditempat gelap , lengkap dengan radar alat tembak kecepatannya.
Sebagai pengemudi, temanku ditanya ini itu, mulai dari Sim, paspor, dari mana-mau kemana, plus mengenai pelanggaran yang telah dilakukan dan ancaman akan diberi tiket denda.
Dengan wajah tak berdosanya, tak ada sepatah katapun keluar dari mulut temanku, kecuali “tengkyu sir, sori sir”, yang tentu saja membuat pak polisi naik pitam.
Akhirnya pak polisi putus asa karena komunikasi ga nyambung, SIM dikembalikan seraya mengancam kalau overspeed lagi, konsekuensinya langsung masuk penjara……..tengkyu sir, sori sir ………. he he he…… ternyata ampuh juga. (catatan: terima kasih Mas Ramto atas izinnya menulis kisah masa lalu kita, semoga anda tetap sehat selalu)
Nun jauh sebelum peristiwa 911 dan peristiwa bom bali , Indonesia belumlah dikenal amat sih di Amrik.
Gile, ada yang bahkan bertanya “berapa jauh sih Indonesia ke Bali?”
Temanku menjawab dengan gaya khasnya ” well, Bali is same same with Indonesia, you know“.
Emangnya mereka gak belajar geografi dan peta dunia  ngkali ya…, tidak seperti kita yang harus menghapalkan peta buta segala  he he he.
Di Mesir, negeri piramida dimana supir taksinya akrab dengan agrokuda plus uang komisi. Untungnya, kadangkala hal ini tidak berlaku bila dia tahu kita dari Indonesia yang indentik dengan Bung Karno.
Jadi kalau anda kesana, lapazkan kalimat ini” I am from Indonesia, so no play-play , my friend” kalau mujur anda ga bakalan dikadali.
Lain lagi kalau di Jordan, negeri dimana dinasti crusader ditaklukan oleh Sultan Saladin di benteng Shobak. Kalau ga ditanya jangan sekali kali anda sebut asal negara.
Karena apabila anda lakukan,……… waduh dijamin membuat anda tertegun dan naik pitam. “Oooooo Indonesia, One of my Qadam is Indonesian, though“  duh lagi lagi TKW
Salam
sxgani

No comments:

Post a Comment