Saturday, January 8, 2011

Perubahan….......... Siapa Takut!

Perubahan ....… Siapa Takut!
http://sosbud.kompasiana.com/2009/12/24/perubahan-siapa-takut/

Perubahan……. siapa takut!
Pernahkah dalam hidup anda merasakan kejenuhan yang mendalam, bosan dalam segala hal ?
Rasa rasanya kita pernah merasakannya khan, hanya saja kiat mengatasinya beragam, sehingga sampai saat ini tetap survive. Hanya kilas balik, berbagi pengalaman, apabila suatu saat terjadi dengan anda, jangan ragu mengambil keputusan, yang kadangkala harus sedikit edan, berseberangan dan beresiko.
Sky diving....... cepat dan tepat dalam pengambilan keputusan, zero tolerance. (sxgani)Medio 90an, saya pernah merasakannya, malas, bosan, pergi kerja selalu terlambat, pulang kerja lebih awal………. , kendati sadar ini adalah bagian dari korupsi “waktu”.
Penyebabnya sederhana, jauh dari keluarga. Situasi kondisi daerah konflik di utara Sumatra tempohari yang terus memanas, menyebabkan pemindahkan keluarga dengan tergesa gesa ke Bandung. Ternyata Jadi bujangan lokal disana tidaklah nyaman, walau setiap bulan pulang ketemu keluarga buat 2-3 hari.
Akhirnya kebosanan mencapai puncaknya, dengan mencucapkan Bismillah, kun fayakun………keputusan untuk mengundurkan diri setelah 23 tahun mengabdi segera diambil. Perubahan jalan hidup dimulai…… antara nasib dan garisan tangan, siapa takut!
Saat itu dengan kurs sebelum economic turmoil, numerasi cukup gede……, senilai 5ribuan si warna hijau dengan pajak ditanggung perusahaan, plus segala benefitnya ! Menurut Maslow, sudah mencapai phase aktualisasi diri.
Tak satupun dari rekan kerja mendukung keputusan ini yang ternyata berdampak besar dikemudian hari. Keputusan sudah diambil, surat pengunduran sudah dilayangkan, I had reached the point of no return, gitulah.
Berkemas sambil menyelesaikan formalitas hak dan kewajiban dipersonalia, dan segera berangkat pulang. Plonggggggggggg.
Eh…. baru satu minggu menikmati arti pengangguran,….., ditelpon mantan mentor & senior ……..”besok datang ke gedung ini, jalan ini, lantai ini, bilang sama sekretaris mau ketemu bapak ini … bla bla..bla.”: (semoga Rabb memberikan kelapangan dan hidayah kepada almarhum)
Dulu, beliau ini sudah beberapa kali membujuk bergabung. Ringkas cerita, setelah di”marahi” karena tidak memberi tahu sudah tidak kerja lagi, beliau segera mengajak keliling diperkenalkan dengan tim lainnya. ” Nih, manager baru buat departemen anu, kalian belajar ritme kerjanya “.
Wuih celaka nih, aku biasa kerja dengan ekspat amrik, sedangkan disini ekspat Jepun.
Beda kultur dong., biasa dengan ekspresi yang lugas to the point, sedangkan yang satunya ekspresi membungkuk, kolektif !
tunggu dulu Pak, khan saya belum mengiyakan mau kerja, pengin istirahat nih beberapa bulan.
Dikiranya aku mau negosiasi numerasi , kali he he he ……. “Alaaa, ga usa kuatir, nik kunci ruang kantor, ini kunci rumah perusahaan, ini kunci mobil, minggu depan you mulai start, titik”.
Pertemuan beliau akhiri dengan menyampaikan salam buat Cut (istriku tercinta ) dan anak anak .
Lugas , straight to the point, tanpa sungkan….., padahal beliau ini turunan priyayi……… memang mentor idolaku.
Tiga tahun berkarya diperusahaan ini, puas memperkokoh departemen yang dipercayakan, akhirnya mengajukan pengunduran diri lagi, saat kinerja departemen kami dipuncaknya.
Mumpung belum kena penyakit puas di “comfort zone”, turun saat berada di puncak, sebelum terjadi longsor J
Saat itu beliau hanya diam, mungkin tahu tabiatku, percuma membujuk untuk merubah keputusan pribadi yang sudah diambil.
Bersama teman teman sempat mengelola jasa konsultansi di bidang Maintenance Improvement dan Reliability selama tiga tahun. Siapa lagi pelanggannya kalau bukan perusahaan perusahaan migas dan mining batubara di Kalimantan dan nikel di Soroako sambil nyambi sebagai trainer di publik training, nikmatttttt.
Sayang rejekinya, mengutip istilah teman…….rejeki macan he he he kadangkala sepi, begitu dapat job, wow !
Terdampar di Doha, layak juga untuk berbagi kisah nih. Gara gara satu panggilan jarak jauh dari mantan sejawat kerja dan bule ex mobil oil yang mengajak bergabung ke habitat lama, fasilitas mega produksi LNG terbesar didunia dengan cadangan gas yang konon ga habis dalam 200 tahun !
Setelah beberapa long distance call, diikuti dengan pertemuan tatap muka denagn petingginya, diskusi, argumen, ditantang kontribusi apa yang akan diterapkan seandainya mau bergabung, terus dilanjutkan pertemuan …… nah ini yang paling penting…. pertemuan dengan tim HR bagian competency & benefit.
Perlu proses satu tahun, ya satu tahun sejak panggilan bergabung sampai mobilisasi ke Doha……, ya…. kali ini tawar menawarnya yang alot, kenyal bak permen karet dan memang berkaitan dengan numerasi versus kompetensi, gitu lho
Siapa lagi yang menghargai kita, kalau tidak dimulai dari diri sendiri. Siapa takut !.
Salam
Sxgani

No comments:

Post a Comment